FASE PERKEMBANGAN BAYI
A. Fase Pranatal
Fase dimana bayi masih berada dalam kandungan
1. Tahap Pre- Embrionik
zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yg kmd membenamkan diri pd dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yg semakin membesar, sel sel penyusunannya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk lapisan.
2. Tahap Embrionik
Berlangsung selama 5,5 minggu, pada masa ini bayi disebut “embrio”. Organ dan sistem bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut.
3. Tahap Fetus
Berlangsung selama 30 minggu berlanjut hingga kelahiran.
Dari tahap ini dan seterusnya bayi disebut “fetus”, dimulai sejak kehamilan bulan ke delapan dan berakhir hingga masa kelahiran.
Ciri; terlihatnya fetus menyerupai manusia dg wajah, tangan dan kaki. Meski awalnya memiliki panjang 3cm, kesemua organ telah tampak.
Janin yg ada dlm kandungan pada bulan pertama telah dpt mengadakan reaksi, mengadakan tingkah laku spontan atau tingkah laku berulang spt menghisap ibu jari, telah menyesuaikan diri misal suara-suara dr luar.
Sikap Ibu terhadap Kehamilan :
- Timbul keinginan yg aneh-aneh terkadang emosional (ngidam)
- Merasakan kebahagiaan atau kepuasan, karena merasa dirinya subur, sbg calon ibu sejati, ada keinginan menyambut bayi dg gairah
- Kondisi badannya mudah lelah fisik dan mental. Terkadang muncul perasaan harap-harap cemas, tegangan emosi, lebih-lebih jika dibumbui dg cerita takhayul.
Pengaruh Perkembangan Pranatal
¨ Yg mempengaruhi perkembangan anak dlm kandungan
- Makanan dan vitamin dari ibu sewaktu hamil
- Kondisi kesehatan ibu
- Alkohol; mempengaruhi fetus dalam rahim terutama pada susunan saraf
- Nikotin; mengganggu kerja denyut jantung anak
- Emosi atau perasaan yg dialami ibu sewaktu mengandung (terlalu cemas, sering marah)
- Usia orang tua / ibu; terlalu muda dan terlalu tua keduanya kurang menguntungkan bagi perkembangan bayi dalam rahim
B. Masa Bayi
Ciri masa Bayi:
- Dasar yg sesungguhnya; tahun awal dianggap sbg masa dasar, mrp periode kehidupan yg sesungguhnya, banyak pola pl, sikap, ekspresi emosi
- Pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat; pertumbuhan tinngi dan berat badan,
- Berkurangnya ketergantungan; bayi sudah mulai duduk, berdiri, berjalan, menggerakkan benda.
- Meningkatnya individualitas; bayi sbg individu
- Permulaan sosialisasi; memprotes kalau dibiarkan sendiri selama bbrp waktu, mencari perhatian dg berbagai cara
- Permulaan berkembangnya penggolongan peran seks; lk- selimut warna biru, pr- selimut pink. Lk dibiasakan untuk tdk menangis
- Permulaan aktivitas;
Fase Perkembangan Bayi :
1. Tidur dan Gerakan bayi
Ch. Buhler ;
umur 0;0 : Tidur bayi mencapai 21 jam
umur 1;0 : Tidur bayi mencapai 13 jam dan selebihnya waktu digunakan untuk mengadakan gerakan
2. Pengamatan
• Bulan 1; belum terarah, mulut yg aktif bekerja
• ± 2 bulan; melihat sst msh diikuti gerakan kepala
• ± 3 bulan; menggerakan bola mata, kepala dpt menahan keikutsertaan gerakan mata
• ± 5 bulan; mengubah sikap dan gerakan reaktif mjd aktif dg gerakan spontan, diiringi dg tangannya untuk menerima atau merebut
• ± 6 bulan; siap mengamati segala rangsangan glm lingkungannya,
Tingkatan Penguasaan Ruang
- 0 – 6 bln ; pengamatan awal terbatas pada dirinya sendiri
- 6 bln – 1th; pengamatan dekat atau ruang yg sempit
- 1th – ke atas; pengamatan dan penguasaan ruang lingkup lebih jauh
3. Perkembangan Motorik
• Motorik adalah gerakan tubuh yg dimotori dg kerjasama antara otot, otak dan saraf
• 3bln ; menggerakkan kepala mencari sumber bunyi, mengikuti benda dg mata. ( kegiatan: memberi mainan berwarna digantungkan diatas ayunan).
• 4bln ; saat ditelungkupkan, mencoba mengangkat kepala walau bbrp detik, menguasai lengan, tangan dan kaki. ( latihan dicari sendiri, dg sukarela dan gembira)
• 5bln ; menggerakkan lengan kearah benda yg dilihat, menguasai jari-jari untuk memungut benda kecil dan memegang sesuatu.
Kemampuan motorik halus diharapkan muncul pd usia 3th.
Ex;
¨ telapak tangan bayi terbuka saat umur 3 bln
¨ sebulan kmd sudah bisa menyatukan kedua tangannya
¨ usia 5bln bisa memindahkan benda antara kedua tangan
¨ Usia 9bln bisa melempar benda
¨ Usia 1thn bisa menggunakan sendok
Ciri-ciri Gerakan Motorik
- Gerak dilakukan dg tdk sengaja, tidak ditujukan untuk maksud-maksud tertentu
- Gerak dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat tangan
- Gerak serta
Gerakan/ reaksi :
- Reaksi positif; gerakan searah dg stimulus; melihat, tersenyum, mendengarkan suara, makan
- Reaksi negatif; gerakan berlawanan dg stimulus; menangis, terkejut, menolak makan
- Reaksi spontan; gerakan tdk disebabkan oleh stimulus yg dtg dr luar tp kehendak dirinya sendiri karena dorongan dr dlm dirinya; sendirian tanpa sebab menggerakkan tangan dan kaki
4. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa memerlukan :
¨ Fungsi reseptif; kemampuan untuk mengenal dan bereaksi thp sso, thp kejadian lingk sekitar, mengerti maksud mimik, nada suara dan akhirnya mengerti kata-kata
¨ Fungsi ekspresif; kemampuan mengutarakan pikirannya. Dimulai dari komunikasi praverbal (sblm anak dpt berbicara), komunikasi dg ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan akhirnya menggunakan kata-kata atau komunikasi verbal.
¨ Bulan pertama bayi hanya pandai menangis, tangis dianggap sbg pernyataan rasa tak senang
¨ Kemudian menangis dg cara yg berbeda-beda menurut maksud yg hendak dinyatakan
¨ Selanjutnya mengeluarkan bunyi (suara) yg banyak ragamnya. Tetapi bunyi blm mempunyai arti
¨ Menjelang usia pertengahan di tahun pertama, meniru suara yg didengarnya, kmd mengulangi suara itu, tetapi bukan karena sudah mengerti apa yg dikatakan kepadanya.
Macam tangisan bayi;
- Tangis untuk menyatakan rasa tak nyaman (tak senang). Tangis ini mrp reaksi thp rangsangan yg tidak menyenangkan. Lapar, haus, pakain basah
- Tangis yang tidak disebabkan suatu hal tertentu (perangsang tertentu), ketika bayi menangis dg sendirinya tanpa suatu sebab. Disebut tangis spontan, tangis untuk tujuan latihan pernafasan
- Tangis dg sedikit selingan selingan, tangis manja , minta digendong atau ditimang-timang.
5.Tahap Perkembangan Bahasa (william stern, clara stern)
a. Masa permulaan, stadium purwoko (6 – 12bln)
masa meraban, masa mengeluarkan bermacam-macam suara yg tdk berarti.
Ex; ma-ma-ma-ba-ba
b. Masa pertama, stadium kalimat satu kata (12 -16bln)
mengucapkan kata, ex: mama, memanggil mama atau meminta sst dr mama; menirukan suara, ex: kucing, burung
c. Masa kedua, stadium nama (16 -24bln)
sudah mulai timbul kesadaran bahwa setiap orang atau benda mempunyai nama, nama-nama perbuatan yg disaksikan.
6.Perkembangan Bermain
Ciri-ciri bermain pd masa bayi:
- Tidak terdapat aturan; permainan dipandang sbg permainan spontan dan bebas. Bermain kapan saja, dimana saja dg cara apapun, tanpa persaingan atau batasan
- Bentuk permainan sendiri dan tidak bersifat sosial; anak dan ibu mjd subjek dan objek
- Permainan dpt dilakukan dg tiap benda yg merangsang rasa ingin tahu dan hasrat menjelajah
- Banyak pengulangan dan tidak banyak ragamnya; karena kurang memiliki keterampilan yg memungkinkan adanya beraneka ragam permainan pd usia prasekolah
7.Perkembangan Intelegensi
• Tahun pertama fungsi intelegensi sudah mulai nampak dlm tingkah lakunya, tingkah laku motorik dan berbicara
• Bayi mengenal objek-objek yg berada di lingkungannya melalui sistem penginderaan dan gerakan motoriknya
• Meskipun ketika bayi dilahirkan sangat bergantung dan tidak berdaya, tetapi sebagian alat-alat inderanya sudah mulai berfungsi
FASE PERKEMBANGAN ANAK-ANAK
A. Ciri-ciri Masa Kanak-kanak
1. Ciri-ciri awal masa kanak-kanak
a. Sebutan yang digunakan bagi orang tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai :
1) Usia yang mengundang masalah atau usia sulit, sering membawa masalah bagi orang tua khususnya fisik
2) Usia bermain.
b. Sebutan yang digunakan para pendidik
Para pendidik menyebut tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia prasekolah yg mrp masa persiapan anak baik fisik maupun mental untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai sekolah.
c. Sebutan yang digunakan para ahli psikologi
Berdasarkan ciri-ciri yg menonjol dalam perkembangan awal masa kanak-kanak sebutan yang digunakan adalah :
1) Usia kelompok, dimana anak belajar dasar-dasar perilaku sosial untuk menyesuaikan diri pada saat masuk kelas satu
2) Usia menjelajah,, karena anak- anak ingin mengetahui keadaan lingkungan, bagaimana mekanismenya, perasaannya dan bagaimana bisa menjadi bagian dari lingkungan
3) Usia bertanya, salah satu cara menjelajah lingkungan dengan cara bertanya
4) Usia meniru, yang paling menonjol adalah meniru pembicaraan atau tindakan orang lain
5) Usia kreatif, lebih kreatif dari sebelumnya
2. Ciri-ciri akhir masa kanak-kanak
a. Sebutan yang digunakan bagi orang tua
1) Usia yang menyulitkan, dimana anak sudah tidak lagi menuruti kehendak orang tua dan lebih banyak dipengaruhi oleh teman-temannya
2) Usia tidak rapi, dimana anak tidak memperhatikan penampilan dan lingkungannya hingga sering tampak berantakan
3) Usia bertengkar, dimana banyak terjadi pertengkaran dalam keluarga dan suasana rumah tidak lagi menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga
b. Sebutan yang digunakan para pendidik
1) Usia sekolah dasar
2) Periode kritis dalam dorongan berprestasi, dimana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses.
c. Sebutan yang digunakan para ahli psikologi
1) Usia berkelompok, dimana perhatian anak tertuju pada keinginan diterima oleh teman sebayanya sebagai anggota kelompok.
2) Usia penyesuaian diri
B. Perkembangan Anak
1. Perkembangan Tanggapan
a. Oswald Kroh
1. Periode sintesis fantastis (0-8 tahun). Tanggapan anak masih merupakan totalitas atau global, dan sifatnya masih samar-samar, kegiatan ini dipengaruhi oleh fantasi anak, sebab saat itu sedang gemar dongeng dan bercerita hayal.
2. Periode realisme naif, (8-10 tahun). Anak sudah mulai dapat membedakan bagian-bagian, akan tetapi belum mampu mengembangkan antara satu dengan yang lainnya dalam satu totalitas. Unsur fantasi yang asalnya ikut berpengaruh sudah diganti dengan pengamatan konkret.
3. Periode realisme kritis (10-12 tahun). Pengamatan tanggapan anak bersifat kritis dan realistis. Sudah dapat mengadakan sintesis logis, dan telah mampu menghubungkan wawasan dan intelektual, sudah mencapai taraf kematangan.
4. Periode subjektif (12-14 tahun). Pengamatan tanggapan masih banyak dipengaruhi oleh emosi yang mendominasi, sehingga tanggapan anak cenderung bersifat emosional, hal ini dapat terjadi karena pada masa ini muncul gejala Trotzalter II.
b. William Stern dan Clara Stern
1) Stadium keadaan (0-8 tahun), tanggapan anak masih dalam gambaran totalitas yang samar-samar, serta sudah dapat dengan teliti mengamati objek pengamatan atau objek tanggapan.
2) Stadium perbuatan (8-9 tahun), anak mengamati dan menaruh minat terhadap pekerjaan serta perbuatan orang dewasa dan juga tingkah laku hewan
3) Stadium hubungan (9-10 tahun), anak mengamati relasi atau hubungan causal dari benda-benda dan peristiwa
4) Stadium sifat (10 tahun keatas), anak mulai menganalisis hasil pengamatan atau tanggapan dengan melihat ciri-ciri dan sifat dari benda sebagai objek pengamatannya.
2. Perkembangan Pikiran
Perkembangan pikiran anak berhubungan erat dengan perkembangan bahasa, keduanya merupakan faktor penentu bagi seseorang dapat menyampaikan gagasannya, keinginannya dalam mengadakan komunikasi dengan yang lain.
Perkembangan pikiran dapat dibedakan dengan 2 bentuk, yaitu:
a. Perkembangan formal
Perkembangan fungsi-fungsi pikir atau alat-alat pikir anak untuk dapat menyerap, menimbang, memutuskan, menguraikan. Contoh; perkembangan sistematika berpikir, teknik pengambilan keputusan.
b. Perkembangan material
Perkembangan jumlah pengetahuan pikir oleh seorang anak dapat dimiliki dan dikuasai. Contoh; penguasaan tentang angka-angka, pendapat-pendapat, teori-teori.
Secara keseluruhan perkembangan pikiran dapat diartikan sejalan dengan proses perkembangan pengamatan dan tanggapan anak, maka perkembangan pikiranpun dapat dikategorikan dengan dua tahapan :
1. Berpikir secara konkret (dengan onjek yang realis) sehingga proses berpikir anak harus dirangsang atau dituntut dengan benda atau alat peraga
2. Berpikir secara simbolis atau sistematis, anak berpikir dengan menggunakan simbol/ tanda, maka disini sudah mengenal huruf, angka, skema.
Perkembangan pikiran juga dapat diperhatikan dari perkembangan menyusun pendapat/ pengertian bagi seorang anak.
a. Mulai umur 1;6 tahun anak mampu mengungkapkan pendapat positif (mama makan, adik menangis)
b. Mulai umur 2;6 tahun anak dapat menyampaikan pendapat negatif, walaupun sebenarnya anak menemui kesulitan (aldo tidak pergi, ayah tidak makan)
c. Mulai umur ± 3;0 tahun anak mulai mengkritik dan menilai sesuatu, mulai masa ini anak dapat menyusun pendapat
d. ± 4;0 tahun mulai muncul adanya keragu-raguan pada diri anak yang diwujudkan dalam pendapat; mungkin, barangkali, kira-kira. Sebenarnya keraguan anak itu ada jika pengamatan anak sudah tertib.
e. ± 5;0 tahun anak sudah mampu menyusun kesimpulan analogi yang sederhana, (ibu makan karena lapar, dan suatu saat melihat adiknya makan, kesimpulan analogi yang diambil adalah adik sedang lapar.
3. Perkembangan Daya Ingatan
Daya ingatan anak akan bersifat tetap jika anak telah mencapai umur ± 4;0 tahun. Selanjutnya daya ingatan anak akan mencapai intensitas terbesar atau terbaik dan kuat, jika anak berumur antara ± 8- 12 tahun, pada saat itu daya menghafal atau daya memorisasi (upaya memasukkan pengetahuan dalam tingkatan seseorang) dapat memuat sejumlah materi hafalan sebanyak mungkin.
Sebelum umur setangah tahun (0;6) anak pada umumnya belum mengenal benda sekitarnya secara hakiki, anak saat itu baru mengenal keadaan atau situasinya saja. Contoh: seorang ibu menyodorkan sendok makannya kepadanya, ia mengenal keadaan itu, tetapi jika sendok ditaruh/ diletakkan di atas meja, maka anak sudah tidak mengenal benda itu lagi. Baru umur lebih dari setengah tahun secara pelan-pelan anak mulai mengenal lingkungannya.
Tabel penelitian atau eksperimen yg ada, antara lain mengungkapkan tentang masalah waktu pengenalan kembali, berdasarkan daya ingatan anak, sebagi berikut;
Umur | 0;10 | 0;11 | 1;0 – 1;2 | 1;3 – 1;5 | 1;6 – 1;8 | 1;9 – 2;0 |
Lama Ingatan per menit | 1/2 | 1 | 3 | 5 | 11 | 12 |
4. Perkembangan Bahasa
Menurut William Stern dan Clara Stern
Fungsi bahasa bagi seseorang:
a) Aspek ekspresi : menyatakan kehendak dan pengalaman jiwa
b) Aspek sosial : mengadakan komunikasi dengan orang lain
c) Aspek internasional : menunjukkan atau membanggakan sesuatu
Perkembangan bahasa anak:
a) Prastadium (0;6 – 1;0), meraba atau keluar suara yang belum berarti, tunggal terutama huruf-huruf bibir.
b) Masa pertama (1;0 - 2;0) penguasaan kata yang belum lengkap (mem- mik)
c) Masa kedua (1;6 – 2;0) masa nama, mulai menyadari segala sesuatu itu punya nama, anak suka tanya nama benda, fungsi serta disusul dengan menanyakan sifat benda
d) Masa ketiga (2;0 – 2;6) stadium fleksi (menafsirkan), anak mulai dapat menggunakan kata-kata yang dapat ditafsirkan atau kata yang sudah diubah. Anak sudah mampu menyusun kalimat yang pendek, sudah dapat membandingkan, Contoh; bertanya di mana?, dari mana?
e) Masa anak keempat (2;6 – ke atas) stadium anak kalimat, dapat merangkainan pokok kalimat dengan penjelasannya berupa anak kalimat, anak bertanya kauaslitas atau sebab akibat. Mengapa? Sebabnya apa?
5. Perkembangan Fantasi
Perkembangan fantasi anak menurut C. Buhler;
a) Masa cerita struwelpeter (0;0 – 4;0) anak tidak menghiraukan tentang kondisi lingkungan, senang mememntingkan dirinya sendiri, Contoh; anak-anak senang terhadap cerita anak nakal, rambut panjang, kuku panjang.
b) Masa ceria khayal (4;0 – 8;0) anak banyak dipengaruhi oleh daya khayalnya, maka apa yang dikhayalkan adalah kondisi sebenarnya, jadi masa ini sangat senang pada cerita-cerita khayal atau dongeng(kancil, katak, raksasa), walau cerita diulang-ulang anak tidak merasa bosan
c) Masa cerita realistis (8;0 – 12;0) anak sudah senang terhadap cerita-cerita yang nyata (pahlawan, sejarah, biologi). Pada masa ini mulai berkurang pengaruh fantasinya, sebab pengamatannya sudah mulai tertib, sudah dapat membedakan antara khayal dan realistis.
6. Perkembangan Perasaan
Kategori Perasaan anak ;
1) Perasaan yang terdapat pada tingkat biologis (jasmaniah) :
a. Perasaan yang berhubungan dengan pencernaan makanan, pernafasan, peredaran darah, contoh : lapar, lelah, kejang
b. Perasaan yang berhungan dengan insting , contoh ; takut
c. Perasaan yang berhubungan dengan alat indra, contoh : dingin, panas, nyeri
2) Perasaan tingkat rohaniah
a. Perasaan intelek
b. Perasaan estetis
c. Perasaan etis
d. Perasaan religius
e. Perasaan diri
f. Perasaan sosial
7. Perkembangan Sosial
Tingkatan perkembangan sosial anak Menurut C. Buhler ;
a. Tingkatan pertama (0;4 / 0;6 bulan) anak mulai mengadakan reaksi positif terhadap orang lain, tertawa karena mendengar suara orang lain
b. Tingkatan kedua (±2 tahun ke atas) adanya rasa bangga dan senang yang terpancar dalam gerakan dan mimiknya, jika anak dapat mengulangi yang lainnya, berebut mainan yang menang akan kegirangan dalam gerak dan mimiknya
c. Tingkatan ketiga (lebih dari 2 tahun) timbul perasaan simpati(setuju) atau antipati (tidak setuju) kepada orang lain
d. Tingkatan keempat (±3 tahun/ 4 tahun) anak timbul keinginan untuk ikut campur dalam gerak dan lakunya
8. Perkembangan Moral
Perkembangan moral anak yang disesuaikan dengan value/ tata nilai yang ada :
a. 1;0 – 4;0 ; ukuran baik buruk bagi seseorang tergantung dari apa yang dikatakan oleh orang tua, walaupun anak saat itu belum tahu benar hakikat atau perbedaan antara yang baik dan yang buruk, sebab itu anak belum jugamampu menguasai dirinya sendiri.
b. 4;0 – 8;0 tahun ; ukuran tata nilai bagi seseorang anak adalah dari yang lahir (realitas). Anak belum dapat menafsirkan hal-hal yang tersirat dari sebuah perbuatan, antar perbuatan disengaja atau tidak, anak belum mengetahui yang ia nilai hanyalah kenyataannya, (dari sebab perbuatan tadi).
Contoh :anak akan tetap menilai salah terhadap orang yang memecahkan gelas 20 buah (satu kodi) walaupun tidak disengaja, tetapi anak tadi akan memaklui terhadap seorang yang hanya memecahkan 1 gelas walaupun disengaja.
c. 8;0 -13;0 tahun ; anak sudah mengenal ukuran baik, buruk secara batin (tak nyata) meskipun masih terbatas, yaitu anak sudah dapat menghargai pendapat atau alasan dari perbuatan orang lain. Anak mulai dapat menghormati terhadap orang lain yg patuh, taat atau sebaliknya.
Ditulis Oleh : Unknown ~ Komunitas Blogger Pekalongan
Sobat sedang membaca artikel tentang FASE PERKEMBANGAN BAYI. Karena Adminnya Baik hati dan tidak sombong, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya