MAKALAH
MENSKOR DAN MENILAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dalam suatu proses pembelajaran, tidak terlepas dari adanya sebuah evaluasi, karena dengan evaluasi akan diketahui seberapa besar keberhasilan yang dicapai dalam suatu pembelajaran.
Proses evaluasi merupakan proses mengukur dan menilai suatu pekerjaan. Dalam evaluasi kita juga mengenal istilah menilai dan menskor, banyak orang beranggapan bahwa kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama, padahal kedua istilah tersebut merupakan istilah yanng mempunyai makna yang berbeda.
Dalam makalah ini akan dibahas nengenai menskor dan macam- macam kunci jawaban dan kunci pemberian skor, perbedaan antara skor dan nilai, serta Norm – Referenced dan Criterion Referenced
- Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
- Apa pengertian menskor?
- Apa saja macam-macam kunci jawaban dan kunci skoring?
- Apa perbedaan menskor dan menilai?
- Apa pengertian Norm – Referenced dan Criterion – Referenced?
- Tujuan penulisan
- Untuk mengetahui apa itu menskor
- Untuk mengetahui macam – macam kunci jawaban dan kunci skoring
- Untuk mengetahui perbedaan menskor dan menilai
- Untuk mengetahui pengertian Norm – Referenced dan Criterion - Referenced
PEMBAHASAN
- Menskor
Disamping penyusunan dan pelaksanaan tes itu sendiri, menskor dan menilai merupakan pekerjaan yang menuntut ketekunan yang luar biasa dari penilai, ditambah dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu. Nama lain dari menskor adalah memberi angka.
Dalm hal pekerjaan menskor atau menetukan angka, dapat digunakan 3 macam alat bantu, yaitu:
- Pembantu menetukan jawaban yang benar, disebut kunci jawaban
- Pembantu menyeleksi jawaban yang benar dan yang salah, disebut kunci skoring
- Pembantu menetukan angka, disebut pedoman penilaian
2. Macam – macam kunci jawaban dan kunci skoring
a. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk betul salah
Untuk tes bentuk betul-salah (true-fals), yang dimaksud dengan kunci jawaban adalah deretan jawaban yang kita persiapkan untuk pertanyaan atau soal-soal yang kita susun, sedangkan kunci scoring yang adalah alat yang kita gunakan untuk mempercepat pekerjaaan scoring.
Oleh karena dalam hal ini, testee (tercoba) hanya diminta melingkari huruf B atau S, maka kunci jawaban yang disediakan hanya berbentuk urutan nomor serta huruf dimana kita menghendaki untuk melingkari (atau dapat juga diberi tanda X)
Misalnya :
1. B 6. S
2. S 7. B
3. S 8. S
4. B 9. S
5. B 10. B
Ada baiknya kunci jawaban ini ditentukan terlebih dahulu sebelum menyusun soal, agar dapat diketahui imbangan antara jawab B dan S, serta dapat diketahui letak atau pola jawaban B dan S.
Kunci jawaban untuk tes bentuk ini dapat diganti kunci skoring (scoring-cey) yang pembuatannya melalui langkah-langkah berikut.
Langkah 1 :
Menentukan letak jawaban yang betul, misalnya:
1. B – S 3. B – S
2. B – S 4. B – S, Dan seterusnya.
Langkah 2 :
Melubangi tempat-tempat lingkaran sedemikian rupa sehingga lingkaran yang dibuat oleh testee dapat dilihat.
Dalam menentukan angka (skor) untuk tes bentuk B – S ini kita dapat menggunakna dua cara, yaitu :
a. Tanpa hukuman atau tanpa denda
b. Dengan hukuma atau dengan denda
Tanpa hukuman adalah apabila banyaknya angka yang diperoleh siswa sebanyak jawaban yang cocok dengan kunci. Sedangkan dengan hukuman yaitu karena diragukan adanya unsur tebakan , digunakan 2 macam rumus tetapi hasilnya sama.
Pertama, dengan rumus :
S = R - W
Keterangan :
S = Score
R = Right
W = Wrong
Skor yang diperoleh siswa sebanyak jumlah soal yag benar dikurangi dengan jumlah soal yang salah.
Contoh :
- Banyaknya soal : 10 buah
- Yang betul : 8 buah
- Yang salah : 2 buah
Maka jumlah skor yang diperoleh adalah : 8 – 2 = 6
Kedua, dengan rumus :
S = T – 2W
T singkatan dari Total, artinya jumlah soal dalam tes. Contoh di atas dihitung :
- Banyaknya soal = 10 buah
- Yang salah = 2 buah
Maka skor yang diperoleh adalah : 10 – (2 x 2) = 10 – 4 = 6
b. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk pilihan ganda (multiple choice)
Dengan tes benutk pilihan ganda, testee diminta melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban yang disediakan atau membubuhkan tanda lingkaran atau tanda silang (X) pada tempat yang sesuai di lembar jawaban.
Untuk cara menjawab yang pertama, kita gunakan kunci jawaban misalnya sebagai berikut :
1. c 6. c
2. a 7. a
3. b 8. a
4. b 9. b
5. a 10. c
Dalam menentukan angka untuk tes bentuk pilihan ganda, dikenal dua macam cara pula yakni tanpa hukuman dan dengan hukuman. Tanpa hukumna apabila banyaknya angka dihitung dari banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban.
Dengan hukuman menggunakn rumus :
S = R - (W)
(n - 1)
Keterangan :
S = Score
W = Wrong
n = banyaknya pilihan jawaban
contoh :
- Banyanya soal = 10 buah
- Banyaknya yang betul = 8 buah
- Banyaknya yang salah = 2 buah
- Banyaknya pilihan = 3 buah
Maka skornya adalah :
8 - 2 / (3 - 1) = 8 – 1 = 7
c. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk jawab singkat (short answer test)
Tes bentuk jawab singkat adalah tes yang menghendaki jawaban berbentuk kata atau kalimat pendek. Kunci jawaban tes bentuk ini merupakan deretan jawaban sesuai dengan nomorny, contoh :
1. berat jenis
2. mengembun
3. komunitas
4. populasi
5. energi
Mengingat bahwa jawaban yang hanya satu pengertian saja, maka angka bagi tiap nomor soal mudah ditebak. Usaha yang dikeluarkan oleh siwa sedikit, tetapi lebih sulit dari tes bentuk betul salah atau pilihan ganda. Sebaiknya tiap soal diberi angka 2 (dua). Dapat juga angka itu kita samakan dengan angka pada bentuk betul salah atau pilihan ganda jika memang jawaban yang diharapkannya ringan atau mudah, tetapi sebaliknya jika jawabannya bervariasu, misalnya lengkap sekali, lengkap dan kurang lengkap, maka angkanya dapat dibuat bervariasi pula, misalnya 2, 1, 5, dan 1.
d. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk menjodohkan (matching)
Pada dasarnya tes bentuk menjodohkan adalah tes bentuk pilihan ganda, dimana jawaban-jawaban dijadikan satu, demikian pula pertanyaan-pertanyaannya.
Kunci jawaban tes bentuk menjodohkan dapat berbentuk deretan jawaban yang dikehendaki atau deretan nomor yang diikuti oleh huruf-huruf yang terdapat didepan alternatif jawaban. Contoh :
1. Tahun 1992, atau 1. f
2. Imam Bonjol, atau 2. c
3. Perang padri, atau 3. h
e. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk uraian (essay test)
Sebelum menyusun sebuah soal uraian sebaiknya kita tentukan terlebih dahulu pokok-pokok jawaban yang kita kehendaki, dengan demikian maka akan mempermudah kita dalam pekerjaan mengoreksi tes itu.
Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan pada waktu mengoreksi dan memberi angka tes bentuk uraian adalah sebagai berikut :
1. Membaca soal pertama darai seluruh siswa untuk mengetahui situasi jawaban.
2. Menentukan angka untuk soal pertama tersebut. Misalnya jika jawabannya lengkap diberi angka 5, kurang sedikir diberi angka 4, begitu seterusnya sampai pada jawaban yang paling minim jika jawabannya meleset sama sekali.
3. Memberikan angka bagi soal pertama
4. Mengulangi langkah-langkah tersebut bagi soal-soal tes kedua, ketiga, dan seterusnya hingga seluruh soal diberi angka.
5. menjumlahkan angka-angka yang diperoleh oleh masing-masing siswa untuk tes benutk uraian
Apa yang telah diterangkan diatas adalah acar memberikan angka dengan menggunakan atau mendasrakan pada norma kelompok (norm referenced test). Apabila dalam memberikan angka menggunakan atau mendasarkan pada standar mutlak (criterion referenced test ), maka lamgkah-langkahnya akan lain, yaitu sebagai berikut :
1. membaca setiap jawaban yang diberikan oleh siswa dan dibandingkan dengan kunci jawaban yang telah kita susun
2. membubuhkan skor disebelah kiri setiap jawaban
3. menjumlahkan skor-skor yang telah dituliskan pada setiap soal.
f. Kunci Jawaban dan kunci pemberian skor untuk tugas
Kunci jawaban untuk memeriksa tugas merupakan pokok-pokok yang harus termuat di dalam pekerjaan siswa. Hal ini menyangkut kriteria tentang isi tugas. Namun untuk kelengkapan dalam pemberian skor, digunakan suatu tolok ukur tertentu. Tolok ukur yang yang disarankan sebagai ukuran keberhasilan tugas adalah ;
1. Ketepatan waktu penyerahan tugas
2. Bentuk fisik pengerjaan tugas yang menandakan keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas
3. Sistematika yang menunjukan alur keruntutan pikiran
4. Kelengkapan isi
5. Mutu hasil tugas.
Dalam mempertimbangkan nilai akhir perlu dipikirkan bobot masing-masing aspek kriteria tersebut, misalnya :
A1 - Ketepatan waktu (2)
A2 - Bentuk fisik (1)
A3 - Sistematika (3)
A4 - Kelengkapan isi (3)
A5 - Mutu hasil (3)
Maka nilai akhir untuk tugas tersebut diberikan denga rumus :
NAT = (2 x A1) + (1 x A2) + (3 x A3) + (3 x A4) + (3 x A5)
12
NAT adalah Nilai Akhir Tugas
3. Perbedaan antara Skor dan Nilai
Apa yang terjadi selama ini, banyak diantara guru yang masih mencampuradukkan antara dua pengertian, yaitu skor dan nilai.
Skor : adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh denga menjumlahkan angka-angka bagi tiap soal soal tes yang dijawab betul oleh siswa
Nilai : adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertenut, yakni acuan normal atau acuan standar
Perubahan skor menjadi nilai dapat dilakukan untuk skor tunggal, misalnya sesudah memperoleh skor ulangan harian atau unutk skor gabungan dari beberapa ulangan dalam rangka memperoleh nili akhir untuk raport.
Seorang guru diwajibkan mengubah skor mentah yang diperoleh langsung dari mengerjakan tes, menjadi skor berstandar 100. Contoh :
Skor maksimum yang diharapkan 40.
A memperoleh skor 24
Ini berarti bahwa sebenarnya A tersebut hany menguasai :
24 / 40 x 100 % = 60 %
Berarti hanya 60 % dari tutjua instruksional khusus tersebut.
Dalam daftar nilai, dituliskan A mendapat nilai 60. jadi disini tampak perbedaannya, 24 adalah skor, dan 60 adalah nilai.
Secara rinci skor dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Skor yang diperoleh (obtained score), adalah sejumlah bili yang dimiliki oleh testee sebagai hasil mengerjakan tes
b. Skor sebenarnya (true score) seringkali juga disebut dengan istilah skor universe-skor alam (universe score), adalah nilai hipotesis yang sangat tergantung pada perbedaan individu berkenaan dengan pengetahuan yang dimiliki secara tetap.
c. Skor kesalahan (error score), merupakan perbedaan antara skor yang diperoleh dengan skor sebenarnya. Hubungan antara ketiga macam skor tersebut adalah sebagai berikut :
Skor yang diperoleh = skor sebenarnya + skor kesalahan
4. Norm - Referenced dan Criterion – Referenced
Dalam penggunaan Norm – Referenced, prestasi belajar seorang siswa dibandingkan dengan siswalain dalam kelompoknya. Kualitas seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas kelompoknya.
Dasar pikiran dari penggunaan standar ini adalah adanya asumsi bahwa disetiap populasi yang heterogen tentu terdapat kelomouk baik, kelompok sedang, dan kelompok kurang.
Apabila standar mutlak dan standar relatif ini dihubungkan dengan pengubahab skor menjadi nilai, maka akan terlihat demikian.
a. Dengan standar mutlak
1. Pemberian skor terhadap siswa, didasarkan atas pencapaian siswa terhadap tujuan yang ditentukan.
2. Nilai diperoleh dengan mencari skor rata-rata langsung dari skor asal (skor mentah). Contoh :
- dari ulangan ke-1, memperoleh skor 60 (mencapai 60 % tujuan)
- dari ulangan ke-2, memperoleh skor 80 (mencapai 80 % tujuan)
- dari ulangan ke-3, memperoleh skor 50 (mencapai 50 % tujuan)
maka nilai siswa tersebut : 60 + 80 + 50 = 63,3. Dibulatkan 63.
3
b. Dengan standar relatif
1. pemberian skor terhadap siswa juga didasakan atas pencapaian siswa terhadap tujuan yang ditentukan
2. nilai diperoleh dengan 2 cara :
- mengubah skor dari tiap-tiap ulangan lalu diambil rata-ratanya
- menjumlah skor tiap-tiap ulangan, baru diubah ke nilai
PENUTUP
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam pekerjaan menskor mengenal 3 macam alat bantu, yaitu kunci jawaban, kunci skoring, dan pedoman penilaian. Yang meliputi :
- Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk betul salah
- Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk pilihan ganda (multiple choice)
- Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk jawab singkat (short answer test)
- Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk menjodohkan (matching)
- Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk uraian (essay test)
- Kunci Jawaban dan kunci pemberian skor untuk tugas
2. Perbedaan antara skor dan nilai :
- Skor : hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka – angka yang di jawab betul oleh siswa
- Nilai : angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu.
Ditulis Oleh : Unknown ~ Komunitas Blogger Pekalongan
Sobat sedang membaca artikel tentang Evaluasi Pendidikan. Karena Adminnya Baik hati dan tidak sombong, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya