Thursday, July 18, 2013

Strategi Belajar Mengajar (SBM)

RESOLUSI PENDIDIKAN ZAMAN SEKARANG DI TINJAU DARI ADANYA KONTRADIKSI ANTARA PROFESIONALISME GURU DENGAN SERTIFIKASI (STUDI KRITIK PENDIDIKAN ZAMAN SEKARANG)
Salah satustain sifat dasar yang melekat pada hakikat manusia adalah sifat konsumtif, baik terhadap barang dan jasa maupun terhadap sesuatu yang bersifat abstrak salah satunya yaitu pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan primer yang harus didapati oleh setiap individu. Oleh karenanya pendidikan dari waktu ke waktu semakin berkembang pesat. Hal ini tentunya dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia akan pentingnya pendidikan tersebut.
Jika kita lihat dari subtansinya pendidikan di zaman sekarang dapat dikatakan sudah sangat baik. Baik dari segi system maupun materinya. Namun banyak masalah pendidikan yang untuk saat-saat ini belum bisa terpecahkan, hal tersebut bisa dikarenakan karena tenaga pendidikan yang kurang cekatan dalam menangani masalah itu.

Pendidkan sekarang bisa dikatakan sudah baik karena dizaman sekarang pendidikan sudah merata. Untuk mendapatkan pendidikan pun rakyat kecil sudah sedikit tidak kesusahan karena sekarang pendidikan sudah banyak yang di bebaskan dari biaya. Dan pemerintahpun sudah sangat memberikan perhatian besar pada pendidikan. Hal ini sudah selayaknya dimanfaatkan dengan baik oleh rakyat lebih-lebih rakyat dari kalangan bawah. Namun sepertinya tidak seperti yang telah di temukan di kenyatannay. Karena pada kenyataannya rakyat masih kurang bisa memanfaatkan hal tersebut. Terbukti banyak anak-anak yang tidak bersekolah dan putus sekolah.
Namun keluar dari polemic tersebut yang menajdi sorotan adalah masalah kwalitas yang dimilki oleh seorang pendidik. Berhasil tidaknya sebuah pendidikan mencetak para generasinya, itu semua tergantung pada pendidik yang merupakan pusat sentral awal mula berjalanya pendidikan. Seperti halnya sebuah pepatah yang mengatakan bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Demikian juga hubungannya antara guru dan murid. Seorang guru yang berkwalitas tentunya akan menghasilkan seorang murid yang berkwalitas pula.
Secara teori syarat sesorang menjadi guru harus memilki kompetensi-kompetensi seperti di bawah ini yaitu :
1. Taqwa kepada Allah SWT
Guru sesuai denagn tujuan ilmu pendidikan, tidak mungkin mendidik muridnya agar bertaqwa kepada Allah SWT, jika dirinya sendiri tidak bertaqwa kepada Allah SWT. Sebab ia adlah teladan bagi muridnya sebagaimana Rasulullah SAW menjadi teladan bagi umatnya.sejauh mana seorang guru mampu member teladan yang baik kepada semua muridnya, sejauh itu pulalahia diperkirakan akan berhasil mendidik mereka menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan mulia.
2. Berilmu
Ijasah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi sesuatu bukti bahwa pemiliknya telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukannya untuk sebuah jabatan. Dan ijasah tersebut walaupun tidak secara mutlak tapi setidaknya menjadi sebuah bukti yang kongkrit akan kemampuan yang dimiliki oleh orang tersebut.
3. Sehat Jasmani
Kesehatan jasmani sering kali dijadikan salah satu syaratbagi mereka yang melamar menjadi guru. Karena jika seorang guru mengidap penyakit yang menular itu akan sanagat membahayakan bagi murid-muridnya kelak. Selain itu seorang guru yang sakit-sakitan tentunya dalam menagjar pun akan kurang total dan maksimal yang akan mempegaruhu hasil belajar yang dicapai oleh murid-muridnya nanti. Oleh karena itu kesehatan merupakan hal yang mutlak bagi seorang pengajar.
4. Berkelakuan Baik
Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak murid-muridnya. Guru harus menjadi teladan, karena anak-anak suka meniru . sebab salah satu tujuan pendidikan adalah membentuk akhlak yang mulia pada diri pribadi peserta didik dan ini hanya mungkin bisa dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia.
Walaupun kita tahu bahwa untuk dapat mencanangkan sebuah teori itu sangat mudah, namun dalam pengimpementasiaanya begitu sanagt sulit. Hal itu sudah terbukti di lapangan , karena memang untuk dapat bertindak secara teori itu sulit sekali. Tetapi bukan berartilantas kita meninggal teori yang ada, melainkan kiata harus tetap berjalan pada teori-teori yang ada karena itu merupakan pijakan hidup kita, meskipun dalam pelaksanaannya masih banyak kesalahan dan kekuarangan.
Kemudian sebuah hadis pun menyebutkan bahwa seorang guru yang baik harus memiliki empat kompetensi yaitu :
a. Kompetensi Profesionalitas
Yaitu merupakan kemampuan guru dalam mengajar, brkaitan dengan penguasaan ilmu, metode yang guru gunakan serta kemampuan dalam mengelola kelas. Karena jika guru dapat menguasai kompetensi tersebut niscaya pembelajaranpun akan berjalan dengan maksimal.
b. Kompetensi Paedagogi
Yaitu kemampuan yang berkenaan dengan potensi yang dimilki guru dalam mentransver ilmu yang mana ilmu tersebut dapat terserap dengan baik oleh peserta didik. Dan pserta didikpun paham akan ilmu yang disampaikan dan dapat mempraktekkannya dengan baik. Dari itupun guru memberikan efek yang baik bagi diri murid.
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi ini merupakan kompetensi seorang guru dalam linhkungan sosialnya, dalam hal bersosialiasai dengan orang lain. Bagaimana kehidupan social seorang guru yang nantinya akan mempengaruhi sisi kepribadian guru tersebut.
d. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini tidak lain berkaitan dengan sikap, perilaku dan watak seoarang gura yang dari kesemua ini akan membentuk kepribadian guru tersebut. Kepribadian guru yang baik akan berpengaruh pada pencitraaannnya di mata murid-muridnya.
Setidaknya hal-hal diatas yang harus dipunyai oleh seorang guru agar dapat dikatakan sebagai guru yang professional. Namun pada kenyataannya belum sepenuhnya guru-guru sekarang memilki kompetensi tersebut. Hanya beberapa saja yang mungkin sudah masuk dalam criteria guru professional diantara puluhan juta guru-guru di Indonesian khususnya. Karena jika kita soroti secara dalam banyak guru-guru yang hanya memilki kemampuan minim tapi sudah diperbolehkan mengajar. Banyak guru yang bukan berasal dari bidang keilmuannya di suruh mengampu sebuah mata pelajaran yang bukan keahliannya. Guru-guru yang belum mempunyai standar dasar kemampuan mengajar sudah disuruh mengajar. Factor koneksi juga sangat popular di masa sekarang ini. Yang mana dalam lembaga pendidikan banyak memasukkan tenaga-tenaga pendidikan hanya dari kalangan keluarga sendiri. Hal-hal inilah yang membuat keprofesioanalan seorang guru patut dipertanyakan.
Tentunya hal-hal semacam ini sudah sering kita temukan, dan sudah menjadi hal yang lumprah. Namun sebenarnya ini merupakan titik awal kemunduran pendidikan. Karena semakin banyak guru yang tidak profesioanal dipekerjakan akan semakin hancur pula kwalitas pendidikan di zaman sekarang. Lebih-lebih jika kita tengok dari segi moralitas, ternyata banyak moral guru yang sangat tidak layak untuk dikatakan. Seperti halnya yang ada paa tayangan televise yangmana seoarang guru melakukan tindakan krimunal, pelecehan bahkan tindakan asusila terhadap murid-muridnya, dan itu buakn hanya satu atau dua orang guru tapi puluhan guru. Kenyataan ini sungguh sangat miris jika kita sebandingkan dengan tanggung jawab guru yaitu digu dan dituru sesuai dengan singkatan dari kata “guru” itu sendiri. Menjadi suri teladan bagi muridn-muridnya. Mungkin kepropokan moral generasi muda sekarang dipicu dari kemampuan dan kepribadian gru dalam mendidikan.
Kemudian hal yang masih hangat-hangatnya diperbincangkan sekarang-sekarang ini adalah masalah sertifikasi guru. Guru-guru sekarang berlomba-lomba untuk dapat mendapatka sertifikasi tersebut. Hal tersebut pastilah menjadi incaran banyak orang karena siapa coba yang tidak mau hidunya terjamin dan menadapat gaji yang besar serta berbagai jenis tunjangan. Namun lagi-lagi guru-guru tersebut melupakan tanggung jawab dan tugas utamanya sebaga guru. Karena terbuai oleh kenikmatan yang ditawarkan oleh sertifikasi kemudian guru enggan memikirkan hal lain selain hanya keprluan sertifikasi dan menelantarkan murid-muridnya.banyak dari kalangan guru yang telah mendapat sertifikasi malah justru malas dalam mengajar, hanya pada awal-awlnya saja giat namun setelah menadapatkan oa yang ia mau ia lupakan siapa-siapa yang telah membantunya bagai kacang lupa pada kulitnya agaknya pepatah ini cocok untuk gambaran peristiwa tersebut.
Sertifikasi jelas-jelas tidak membuat kwalitas seorang guru meningkat justru sebaliknya membuat kwalitas guru menurun, jadi menurut saya sebaiknya sertifikasi harus dihapuskan di perundang-undangan guru karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Namunterlepas dari itu semua saya sadari profesi guru merupakan profesi yang snagt berat dan besar pula tanggung jawabnya. Jadi wajar-wajar saja jika banyak kenyataan yang terjadi seperti yang telah dipaparka diatas. Tapi setidaknya sedikit demi sedikit kita sebagai generasi penerus bia memperbaikinya, walaupun sulit dari dengan niat yang kuat dan usaha yang keras serta kerjasama yang baik kiat pasti dapat mewujudkan pendidikan yang layak dan berkwalitas serta tidak kalah dengan pendidikan yang ada di Negara-negara maju.
Untuk dapat mewujudkannya kita harus berpedoman pada strategi yang dilakukan oleh Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena saya yakin jika berlaku sebagaimana yang telah Rasulullah contohkan kita akan selamt dunia dan akhirat, demikian pula dalam hal pendidikan, mendidik dan mengajar. Kita lakukan dan contoh sebagaimana Rasulullah mendidik sahabat-sahabatnya.

Ditulis Oleh : Unknown ~ Komunitas Blogger Pekalongan

Hasan Ali Sobat sedang membaca artikel tentang Strategi Belajar Mengajar (SBM). Karena Adminnya Baik hati dan tidak sombong, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

:: Get this widget ! ::

0 Comments
Tweets

0 comments:

Next Prev Home