Monday, November 16, 2015

Makalah Evaluasi Pendidikan

 BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Evaluasi adalah suatu proses menentukan sesuatu yang dilakukan melalui tahapan pengukuran dan penilaian. Dalam melakukan evaluasi diperlukan sebuah alat evaluasi. Alat sendiri dibagi menjadi dua, yaitu tes dan non tes.

Di dalam melakukan evaluasi, khususnya dengan cara tes, membutuhkan suatu penyusunan alat tes guna mendapatkan hasil yang ingin dicapai, yang mana dalam penyusunan alat tersebut memiliki beberapa aturan tertentu.
Dari permasalahan tersebut kiranya perlu untuk dibahas tentang bagaimana cara penyusunan tes dan tabel spesifikasi yang meliputi masalah tes, fungsi tes, dan tabel spesifikasi dalam evaluasi pendidikan.
 
B.  Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.        Apa arti dari tes ?
2.                     Apa persyaratan tes ?
3.                     Bagaimana ciri-ciri tes yang baik ?
4.                     Apa fungsi tes ?
5.                     Bagaimana langkah penyusunan tes ?
6.                     Ada berapa komponen tes ?
7.                     Apa fungsi tabel spesifikasi ?
8.                     Bagaimana langkah pembuatan tabel spesifikasi ?
9.                     Bagaimana tindak lanjut sesudah pembuatan tabel spesifikasi ?
C.  Tujuan Pembahasan
Dalam penyusunan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantaranya :
1.         Untuk mengetahui arti tes.
2.         Untuk mengetahui persayaratan tes.
3.         Untuk mendiskripsikan ciri-ciri tes yang baik.
4.         Untuk mengetahui fungsi tes.
5.         Untuk mendiskripsikan langkahpenyusunan tes.
6.         Untuk mendiskripsikan komponen tes.
7.         Untuk mengetahui fungsi tabel spesifikasi.
8.         Untuk mendiskripsikan langkah pembuatan tabel spesifikasi.
9.         Untuk mendiskripsikan tindak lanut sesudah pembuatan tabel spesifikasi.

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN DAN PENYUSUNAN TES SERTA TABEL SPESIFIKASI
A.  MASALAH TES
1.    Pengertian Tes
Beberapa istilah yang berhubungan dengan tes.
a.    Tes
Adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
b.    Testing
Adalah saat waktu tes itu dilakukan.
c.    Testee
Adalah responden yang sedang mengerjakan tes.
d.   Tester
Adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden.
Tugas tester antara lain ;
ü  Mempersiapkan ruangan dan perlengkapan yang diperlukan.
ü  Membagikan lembaran tes dan alat-alat lain untuk mengerjakan.
ü  Menerangkan cara mengerjakan tes.
ü  Mengawasi responden mengerjakan tes.
ü  Memberikan tanda-tanda waktu.
ü  Mengumpulkan pekerjaan responden.
ü  Mengisi berita acara atau laporan yang diperlukan ( jika ada ).
2.    Persyaratan Tes
Sumber persyaratan tes, didasarkan atas dua hal :
a.    Menyangkut Mutu Tes.
Contoh :
Seorang guru yang belum berpengalaman menyusun tes, mengadakan tes bahasa Indonesia kepad siswa diberikan sebuah cerita panjang dan beberapa pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa menangkap isi bacaan tersebut, tetapi hanya meliputi bagian awal dari bacaan saja. Disamping itu, siswa diminta mengambil beberapa kata sukar dari bacaan itu dan menerangkan artinya. Pada waktu tes berlangsung guru menungguinya dengan teliti dan tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk saling kerjasama. Tes berjalan tertib.
Dari contoh di atas, tes yang dibuat guru tersebut kurang baik, karena pertanyaannya disusun dengan kurang cermat, para siswa dibebaskan memilih sendiri kata-kata yang sukar dan menerangkannya. Dengan demikian akan terdapat banyak sekali variasi jawaban. Sehingga guru akan menjumpai kesulitan pada waktu menilai. Guru tidak dapat memperoleh gambaran tentang tingkat kemampuan siswanya. Nilai yang diperoleh tidak dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis maupun untuk mengisi rapor.
b.    Menyangkut pengadministrasian dalam pelaksanaan.
Contoh :
Seorang guru yang sudah berpengalaman, menyusun sebuah tes dengan baik. Kenetulan guru itu juga mengajar bahasa Indonesia. Seperti halnya guru pertama, ia memberikan sebuah bacaan dan diikuti pertanyaan-petanyaan tentang isi bacaan. Setelah itu diikuti oleh deretan kata-kata sukar yang harus diterangkan oleh siswa pada waktu pelaksanaan tes, guru ini mendadak sakit dan pengawasan terhadap pelaksanaan tes diserahkan kepada kawannya, seorang guru muda yang baik hati. Dibiarkannya saja anak-anak yang bercakap-cakap merundingkan jawaban pertanyaan itu, atau anak-anak yang dengan sengaja mengeluarkan buku catatan dan melihatlihat isinya.
Dari contoh di atas, tes yang disusun sudah baik. Dengan pengarahan dari guru, yakni memberikan kata-kata sukar yang harus diterangkan oleh siswa, guru dapat memperoleh informasi siswa mana yang sudah menguasai bahan dan siswa mana yang belum. Akan tetapi kesalahannya terletak pada administrasi/pelaksanaan tes. Oleh karena situasinya memberikan peluang kepada siswa untuk saling menyeragamkan jawaban, maka guru tidak dapat memperoleh gambaran siapa sebenarnya siswa yang sudah menguasi bahan pelajaran sehingga dapat menjadi sumber informasi dan menjual jasa kepada kawan-kawannya.
Walaupun dalam melaksanakan tes sudah diusahakan mengikuti aturan tentang suasana. Cara dan prosedur yang telah ditentukan, namun tes itu sendiri mengandung kelemahan-kelemahan.
Menurut Gilbert Sax ada beberapa kelemahan tes, yaitu ;
ü  Adakalanya tes ( secara psikologis, terpaksa ) menyinggung pribadi seseorang ( walaupun tidak disengaja demikian ).
ü  Tes menimbulkan kecemasan sehingga mempengaruhi hasil belajar yang murni.
ü  Tes mengkategorikan siswa secar tetap.
ü  Tes tidak mendukung kecemerlangan dan daya kreasi siswa.
ü  Tes hanya mengukur aspek tingkah laku yang sangat terbatas.
3.    Ciri-ciri tes yang baik
Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.    Validitas
Sebelum mulai dengan penjelasan perlu kiranya dipahami terlebih dahulu perbedaan arti istilah “ Validitas” dengan “Valid”. Validitas merupakan sebuah kata benda, sedangkan Valid merupakan kata sifat.
Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan senyatanya atau sebenarnya. Contohnya, informasi tentang seorang bernama A menyebutkan bahwa si A pendek, karena tingginya kurang dari 140 cm. Data tentang A ini dikatakan valid apabila memang sesuaidengan kenyataanya, yakni bahwa tinggi si A kurang dari 140 cm.
Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau sesungguhnya.
Dari sedikit uraian dan contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, sesuai 
fULL download mAKALAH dISINI
... Rating: 4.5 ...
http://ping.sg/rpc/aliw/w7z9p8jyf6

Ditulis Oleh : Unknown ~ Komunitas Blogger Pekalongan

Hasan Ali Sobat sedang membaca artikel tentang Makalah Evaluasi Pendidikan. Karena Adminnya Baik hati dan tidak sombong, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

:: Get this widget ! ::

0 Comments
Tweets

0 comments:

Next Prev Home