Tuesday, May 7, 2013

Artis Jadi Pol…itikus :)

A. Fenomena Artis Terjun ke Dunia Politik
Panggung politik dalam negeri belakangan ini makin diramaikan kehadiran artis. Tak ada yangimages.php tahu pasti apakah ketertarikan sejumlah selebritis itu terjun ke politik karena sekadar memanfaatkan popularitas ataukah memang punya kapasitas. Yang pasti, pentas politik negeri ini diwarnai fenomena baru, yakni “selebritis politik”. Dan, fenomena artis terjun ke politik tampaknya bakal semakin tak terbendung.
Melihat para artis ini menjadi pemimpin yg berhasil membawa negeri ini keluar dari “keterpurukan” yg berkepanjangan, bisa di lihat dari para artis sebelumnya yg sdh dulu terjun ke dunia politik. Apakah ada kontribusi atopun kinerja mereka yg patut di ingat oleh kita? Apakah ada perubahan² yg sdh mereka lakukan selama ini utk seluruh rakyat Indonesia?
Saya fikir mereka sama seperti pemimpin-pemimpin yg lain dari kalangan di luar artis. Sama-sama diberikan akal fikiran dan sama-sama makan nasi, hanya bakat dan ketenarannya yg membedakan. Di khawatirkan dari para artis ini adalah bilamana bakat actingnya itu di bawa ke dunia nyata, dunia politik dan dunia penuh intrik ini. Akan seperti apa sandiwaranya di depan “sidang” tapi bukan di depan camera rumah produksi film?
Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan salah satu partai yang banyak dilirik kalangan artis untuk terjun ke panggung politik. Sedikitnya 20 artis telah menyatakan siap menjadi caleg dari PAN untuk kursi DPR RI. Antara lain Derry Dradjat dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat, Ardian Maulana (Sumatera Barat), Eko Patrio (Jawa Timur), Marini Zumarnis dan Wanda Hamidah (DKI), Wulan Guritno (Jawa Tengah), Ikang Fauzi (Banten), dan pelawak Cahyono (Jawab Barat). Banyaknya artis yang bergabung dengan PAN, sampai-sampai ada yang memplesetkan singkatan PAN menjadi ‘Partai Artis Nasional’.
Seolah tak mau kalah dengan PAN, sejumlah parpol lain juga mengusung caleg dari kalangan artis. PPP, misalnya, menggandeng Marissa Haque, Evie Tamala, Lyra Virna, Ferry Irawan, Okky Asokawati, Ratih Sanggarwati, dan Julia Perez. Sementara Partai Golkar mencalonkan Tantowi Yahya, Jeremy Thomas, dan Nurul Arifin.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun ikut memburu artis. Sejauh ini, artis yang sudah mendaftar adalah Teuku Firmansyah. Sedangkan Partai Bintang Reformasi (PBR) menawari Dewi Yull sebagai caleg. Sementara Partai Damai Sejahtera (PDS) mendaulat Maya Rumantir, Bella Saphira, dan Tessa Kaunang menjadi kader partai sekaligus caleg mereka.
Tak hanya membidik kursi legislatif, sejumlah selebritis juga mencoba peruntungan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Sebut saja Primus Yustisio, Syaiful Jamil, dan Ayu Soraya. Sebelumnya, Dede Yusuf sukses menduduki kursi wakil gubernur Jabar. Sementara Rano Karno terpilih menjadi wakil bupati Tangerang.
Rhoma Irama menyatakan diri maju dalam pemilihan presiden ini adalah rangkaian dari proses politik yang terjadi di Indonesia semenjak era reformasi, di mana banyak artis menjadi anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta menjadi kepala daerah atau wakilnya. Para artis terjun dalam dunia politik, disebabkan karena kemauan dirinya sendiri, ada pula karena diajak dan difasilitasi oleh partai politik.
Faktor diajak dan difasilitasi oleh partai politik lebih dominan dibanding dengan kemauan dirinya sendiri. Partai politik melihat kepopuleran artis mampu sebagai pendulang suara dan ini terbukti dengan banyaknya artis terpilih menjadi wakil rakyat dan kepala daerah. Di DPR banyak artis seperti Jamal Mirdad, Nurul Arifin, Miing Bagito, Vena Melinda, Primus, Eko Patrio, dan lain sebagainya. Sedang yang menjadi kepala daerah atau wakilnya seperti Dede Yusuf, Rano Karno, dan masih ada yang lainnya lagi.
B. Pencalonan H. Rhoma Irama
Pengamat politik dari LIPI, J Kristiadi, mengatakan Rhoma Irama berhak mendeklarasikan diri sebagai calon presiden untuk bertarung pada pemilu 2014. Namun, dia menilai raja dangdut itu belum layak menjadi calon presiden.
"Itu hak Rhoma dan hak yang mencalonkan, tapi belum patut karena pemilihan presiden ukurannya berbeda," Kata J Kristiade, usai menghadiri acara seminar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa 4 Desember 2012.
Dia menambahkan, Rhoma akan banyak mendapatkan kesulitan untuk pencalonannya. Meskipun sejumlah partai, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), telah melakukan penjajakan, pencalonan Rhoma tidak akan mudah. "Apalagi belum ada survei yang menunjukkan elektabilitasnya," kata dia.
Selain itu, lanjut Kristiadi, meski pernah tercatat sebagai pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pengalaman Rhoma di dunia politik belum cukup untuk maju dalam pemilihan presiden 2014. "Rhoma belum masuk ke ranah itu," kata dia.
Sebelumnya, Rhoma bertemu dengan para petinggi PKB di Jakarta. Dalam pertemuan itu, PKB melakukan penjajakan kemungkinan mencalonkan Rhoma sebagai capres 2014. Selain Rhoma, PKB juga menjajaki tokoh lain untuk dicalonkan. Sementara itu, Rhoma menyatakan telah siap jika dicalonkan pada pemilu 2014.[1][1]
Dapat dikatakan sesuatu itu sama, karena ada hal yang membuatnya dapat dikatakan berbeda. Jika dikatakan bahwa semua agama itu sama, tentu tidak dapat dipungkiri bahwa semua agama itu juga berbeda.
Dalam konteks ke-Indonesia-an, mengingat minimnya budaya toleransi dan kurangnya sikap menghargai perbedaan, menonjolkan persamaan agama-agama itu menjadi hal yg lebih penting dibandingkan menonjolkan perbedaan agama-agama. Dan memang sebenarnya tidaklah penting menonjolkan perbedaan agama-agama.
Sepertinya Bang Haji Rhoma Irama tidak memahami spirit Pancasila dan Konstitusi, yang “menyamakan semua agama”. Saya semakin yakin Bang Haji Rhoma Irama tidak pantas menjadi Presiden RI atau sekedar mencalonkan diri sebagai Presiden RI.
Pemilu Presiden masih dua tahun lagi. Namun perkumpulan ulama dan Habaib di Jakarta, yang tergabung dalam Wasiat Ulama (Wasilah Silaturahim Asatidz Tokoh dan Ulama), sudah menyatakan dukungan kepada penyanyi dangdut sekaligus mubaligh, Rhoma Irama, sebagai Calon Presiden 2014.
Ketua Umum DPP Wasiat Ulama, Fachrurrozy Ishaq, menyatakan dukungan ini diberikan lantaran Rhoma dianggap paling tepat sebagai calon presiden alternatif bagi umat Islam di Indonesia."2014 umat Islam harus punya pilihan Capres alternatif, para Habib dan ulama melihat Rhoma Irama pantas dicalonkan menjadi RI-1 periode 2014-2019. Kami menyatakan dukungan sepenuhnya kepada beliau," ujar Fachrurrozy di markas Wasiat Ulama di kawasan Jatinegara, Jakarta, 8 November 2012.
Menurut Rozy, Rhoma Irama yang pada Pemilukada DKI Jakarta lalu sempat tersandung isu SARA, dianggap sebagai sosok muslim nasionalis yang dapat menjadi calon presiden alternatif di antara banyaknya tokoh yang disebut-sebut akan mencalonkan diri pada 2014 nanti."Umat butuh pemimpin Muslim yang nasionalis. Selama ini capres yang ada adalah sosok nasionalis yang Muslim. Rhoma adalah sosok ulama yang konsisten menegakkan amar ma'ruf nahi munkar," katanya.
Selain alasan tersebut, sang Raja dangdut juga dianggap sebagai seorang tokoh nasional yang sangat populer di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Islam baik nasional maupun internasional. "Ia juga memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh. Selama ini dia memimpin Soneta grup selama 40 tahun lebih, dan Soneta sampai saat ini tetap solid," katanya.
Manfaatkan Ceramah
Untuk mewujudkan hal tersebut, Rozy mengatakan, selama satu bulan ini para ulama dan Habaib telah melakukan sosialisasi kepada umat Islam melalui dakwah untuk menjadikan Rhoma Irama sebagai capres 2014.
"Sosialisasi ke umat kami lakukan melalui ceramah dimana-mana keliling Indonesia. Dalam ceramah kami selipkan, dan mereka setuju kalau Rhoma kami jadikan sebagai capres alternatif," ujarnya.
Selain itu, untuk menjadikan Rhoma sebagai capres, pihak Wasiat Ulama akan lobi-lobi politik kepada semua partai Islam. "Selama ini perolehan suara partai Islam menurun. Kami yakin dengan menjadikan Rhoma Irama sebagai Capres, perolehan suara Partai Islam akan naik," ujarnya.
Mengenai pencalonan ini, Rozy sendiri mengatakan telah berkomunikasi dengan mantan suami artis Angel Lelga itu. "Saya sudah bilang, dia hanya tertawa, dan mengaku siap bila para ulama dan Habaib mencalonkannya sebagai capres," imbuhnya.
A. Kesimpulan
Rhoma Irama maju dalam pemilihan presiden ini adalah rangkaian dari proses politik yang terjadi di Indonesia semenjak era reformasi, di mana banyak artis menjadi anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta menjadi kepala daerah atau wakilnya. Para artis terjun dalam dunia politik, disebabkan karena kemauan dirinya sendiri, ada pula karena diajak dan difasilitasi oleh partai politik.
Menarik mencermati alasan mengapa Bang Haji Rhoma Irama mencalonkan diri sebagai Capres 2014. Dalam acara di salah satu channel TV, secara tersirat, alasan Bang Haji Rhoma Irama mencalonkan diri adalah karena tidak ingin Indonesia dikuasai oleh agama tertentu yang berbeda dari agama Bang Haji Rhoma Irama. Dalam pandangannya tersebut, dapat ditarik kesimpulan, bahwa Bang Haji Rhoma Irama tidak merelakan jika semua etnis, golongan dan agama memiliki kedudukan yang sama.
Apa yang dilakukan oleh pria yang akrab disebut dengan Bang Haji itu syah-syah saja. Setiap orang Indonesia berhak dipilih dan memilih meski dalam kelanjutannya untuk menjadi calon presiden dan maju dalam pemilihan presiden, ia harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti harus didukung partai politik dan setia kepada negara dan bangsa Indonesia.
Namun banyak orang yang mencibirkan dia ketika dirinya mengatakan sudah mantap untuk maju sebagai calon presiden. Cibirannya itu seperti ia bukan sebagai elit partai politik sehingga partai mana yang mengusung dirinya ketika maju dalam pemilihan presiden belum jelas.
Dalam berpolitik pun ia terkesan sebagai kutu loncat, ia pernah di PPP, (Partai) Golkar, dan PKB. Dan cibiran yang paling dahsyat adalah perilaku dirinya selama ini, seperti bersikap rasis saat Pilkada Jakarta 2012, berkonflik dengan Inul Daratista, dan masalah-masalah pribadinya yang diungkap oleh infotaiment.
Cita-cita dianggap hanya bisa terwujud apabila Indonesia dipimpin oleh sosok yang beriman kepada Allah, berakhlak, berwawasan luas, dan memunyai keinginan kuat menyempurnakan Indonesia.

Ditulis Oleh : Unknown ~ Komunitas Blogger Pekalongan

Hasan Ali Sobat sedang membaca artikel tentang Artis Jadi Pol…itikus :). Karena Adminnya Baik hati dan tidak sombong, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

:: Get this widget ! ::

0 Comments
Tweets

0 comments:

Next Prev Home