PENGALAMAN MENGAJAR
Menjadi seorang pengajar merupakan cita-cita saya sejak kecil, meskpun saya menyadari bahwa tugas menjadi pengajar memang bukan tugas yang mudah, sebab tanggung jawab sebagai pengajar cukuplah besar yang nantinya harus dipertanggung jawabkan kepada semua pihak. Pengajar ataupun pendidik merupakan sebuah profesi yang bukan sembarangan karena butuh kompetensi dan kemampuan yang memadai untyuk dapat melakoni profesi tersebut. Beban moril dari profesi inipun tidak mudah, kita dituntut untuk dapat membentuk moral peserta didik dari berbagai aspek, baik aspek kognitif, psikomotorik maupun aspek afektif.
Pengalaman mengajar saya pertama kali saya dapatkan adalah di Bimbingan Belajar Juara Pekalongan. Di Bimbingan Belajar Juara Pekalongan atau yang familiar di telinga masyarakat adalah
Bimbel Juara yang berada di jalan KHM Masykur No.8a Bendan Pekalongan. Saya mengajar di Bimbel ini sejak bulan Oktober tahun lalu. Saya merasa nyaman dan senang mengajar di sini, oleh karenanya dalam mengajarpun saya merasa enjoy. Di Bimbel Juara ini sayaketika malam hari mengajat anak-anak SD untuk sekarang saya memegang kelas enam SD. Selain itu saya juga mengajar SMP di sore harinya.
Mengajar menurut saya merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Walaupun tidak saya pungkiri ketika tugas kuliah melimpah ruah tak jarang saya merasa kuwalahan dan sangat capek. Namun itu semua tak mengurungkan niat saya untuk terus mengajar dan membimbing adik-adik kecil saya. Karena jika mereka berhasil dan mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan, saya tentunya akan merasa sangat bahagia, dan perjuangan saya selama ini tidaklah sia-sia.
Untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif kita harus merumuskan beberapa trik dan taktik serta strategi dalam pembelajaran. Karena situasi belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar yang di capai oleh peserta didik. Oleh karenya dlam mengajar saya kita harus memperhatikan betul- betul komponen yang ada dalam pembelajaran. Diantaranya seperti pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan manajemen dalam pembelajran. Untuk lebih jelasnya terkait dengan hal-hal tersebut berikut syaa akan mneciba mengulas hal-hal yang telah saya lakukan berkenaan dengan hal itu, yaitu :
1. Pendekatan belajar mengajar
Pendekatan belajar mengajar adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran, dengan cakupan teoritus tertentu. Ada banyak jenis pendekatan dalam pembelajaran, serta ada beberapa yang sudah pernah saya lakukan dalam melakukan pendekatan pada anak didik saya, diantaranya :
a. Pendekatan individu
Pendekatan individu perlu jita lakukan, karena melihat karakteristik peserta didik yang beranekaragam dan berbeda satu sama lain. Pendekatan individu dirasa sangat penting dilakukan oleh seorang guru dalam mendalami karakter anak didiknya. Dan pendekatan ini sering saya lakukan untuk lebih memahami sifat dan watak anak didik, lebih-lebih jika anak didik sering mengalami masalah ataupun mengalami kesulitan belajar. Langkah yang saya lakukan adalah mendekati si anak dan mencoba memposisikan diri saya sebagi temannya sehingga pembicaraan akan terasa lebih akrab, di saat itu saya mencoba mengorek semua hal yang berkaitan dengan si anak. Selain pendekatan pada anak, ada kalanya saya melakukan pendekatan individual pada orang tua anak, yang mana hal ini sangat efektif untuk membantu anak dalam meningkatkan hasil belajarnya, sebab hubunhan yang baik antara guru dengan orang tua juga sangat penting dalam memberikan perhatian pada anak.
b. Pendekatan kelompok
Pendekatan kelompok saya lakukan dalam menangani anak dalam kelompok-kelompok belajar. Dan pendekatan ini saya lakukan secara lebih terbuka karena semua anak didik saya ikut sertakan semua. Dalam hal ini saya mencoba mengajak anak didik berpikir secara dewasa, misalnya saya berikan sedikit permasalahan yang kemudian saya mengajak mereka untuk memecahkan permasalahan itu secara bersama-sama.
c. Pendekatan bervariasi
Pendekatan bervariasi merupakan berpaduan dari bebrapa penekatan yang saya gabungkan dan lakukan secara bersamaan. Dan ini dpat mengahasilkan respon anak didik yang berbeda-beda, serta dapat menarik perhatian meraka terhadap apa yang saya sampaikan.
d. Pendekatan Edukatif
Pendekatan edukatif merupakan pendekatan pendidikan yang dapat memberikan efek pendidikan pada naak didik. Pendekatan ini di golongkan menjadi beberapa macam diantaranya :
Ø Pendekatan pengalaman
Pendekatan pengalaman sering saya lakukan dikala memberikan teladan pada anak didik melalui cerita pengalaman say yang saya anggap mendidik. Dan biasanya anak didik saya sangat tertarik ketika saya mulai bercerita, karena rata-rata diantara meraka sngat senang mendengarkan cerita . pendekatan ini sangat efektif menarik perhatian anka didik.
Ø Pendekatan pembiasaan
Pendekatan pembiasaan setian harinya harus kita lakukan, karena untuk bisa membiasakan anak-anak agar dapat membisakan diri dengan hal-hal yang baru dan positif itu cukup sulit. Kita butuh mengingatkan tidak hanya satu kali saja melainkan berkali-kali untuk terus mengingatkan mereka. Contohnya kewajiban sholat, tidak boleh berbohong, menghormati orang tua dan orang yang lebih tua, belajar, jangan mencontek, jangan melakukan hal-hal yang tidak terpuji, dan lain sebagainya. Meskipun sepele namun hal-hal semacam itu tidak bosan-bosannya saya sampiakan tiap kali bertemu dengan mereka. Bahkan terdadang meeka sampai hafal dan bosan pada ucapan yang saya lontarkan, karena saking seringnya saya mengatakan kalimat yang sama. Dan untuk itupun kita memerlukan ketelatenan dan kesabaran yang besar.
Ø Pendekatan emosional
Pendekatan emosional merupakan pendekatan secara perasaan yang saya lakukan pada anak didik. Disaat anak-anak merasa jenuh dan masih dalam masalah, pendekatan ini cocok saya lakukan. Sering kali saya memainkan emosi mereka, namun dalam koridor yang memdidik. Misalnya ketika bertemu dengan mereka saya menceritakan masalah yang menimpa saya ataupun temannya, yang sebenarnya masalah itu mudah untuk diselesaikan, tapi saya mencoba memainkan perasaan meraka untuk mendapatkan respon dari mereka untuk selanjutnya saya sampaikan pelajaran yang di dapat dari masalah itu.
Ø Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional yaitu pendekatan yang menguji pola pikir anak didik. Mereka cenderung akan mencari tahu kebenarannya dari apa yang telah mereka dengar. Biasanya mereka sering menanyakan hal-hal yang mereka dapat dari lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat, yang belum sepenuhnya mereka pahami atau mereka ragukan, yang kemudian mereka tanyakan kepada saya dan juga sebaliknya hal-hal yang mereka dengar dari saya tak jarang merek tanyakan kepada orang tua mereka.
Ø Pendekatan fungsional
Merupakan pendekatan yang diharapkan apa yang telah disampaikan dapat membawa manfaat dan dilakukan anak didik dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu-ilmu yang telah saya sampaikan secermat mungkin saya wanti-wanti agar anak didik mengamalkannya. Dan lagi-lagi kita perlu bersabar hati untuk terus mengingatkan mereka.
e. Pendekatan Keagamaan
Aspek-aspek keagamaan melalui pendekatan keagamaan merupakan fondasi utama dalam membentuk akhlak anak didik. Dalam pendekatan ini saya sering kali memperdengarkan cerita-cerita Nabi maupun sahabat-sahabat Nabi yang harus dijadikan teladan untuk mereka dalam berpijak dalam hari-harinya. Selain itu cerita-cerita anak sholeh juga sering saya bawakan untuk mereka dalam langkah melakukan pendekatan keagamaaan.
f. Pendekatan Kebermaknaan
Pendekatan yang diaharapkan dapat memberikan makna pada anak didik. Misalnya pendekatan ini yang pernah saya lakukan adalah ketika mereka melkaukan kesalahan saya mencoba memberikan sangsi kepada mereka namun jangan sampai menyentuk bagian psikis mereka karena itu akan berakibat vatal, sanksi hanya bertujuan untuk member efek jera agar si anak tidak melakukan hal yang salah lagi. Sedangkan ketika mereka melakkan kebaikan ataupun mendapat prestasi tak jarsng mereka saya beri penghargaan pada mereka berupa hadiah, walaupun hadiah tersebut sangat sederhana tapi mereka sangat menyukainya.
1. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran yang sering saya ketika menerangkan tentunay metode ceramah, namun saya berusaha sebia mungkin agar metode ceramah itu tidak membossankan. Jadi sering disela-sela menerangkan saya selingi dengan humor untuk mencairkan suasana agar tidak tegang.
Kemudian metode permainan juga sangat sering saya gunakan karena anak didik sering merasa jenuh dan pusing karena seharian dijejali dengan aktivitas belajar, dan untuk menghilangkan kejenuhan tersebut saya gunakan metode permainan untuk kembali merefresh pikiran mereka.
2. Media pembelajaran
Media pembelajaran juag sangat penting dalam menunjang hasil belajar anak didik. Media yang dapat menarik perhatian anak didik akan sangat penting dalam proses pembelejaran yang akan berlangsung. Media-media yang pernah saya lakukan cukup bermacam-macam, mulai dari media cetak, media audio ketika saya akan memperdengarkan sesuatu pada meraka, media audio visual maupun visual, saya juaga sering mempertontonkan film-film anak yang berpendidikan. Yang kemudian saya memaparka pelajaran dan amanat yang ada dalam film tersebut.
3. Manajemen pembelajaran
Manajemen pembelajaran tidak kalah penting untu turut membantu kelancaran proses belajar mengajar. Dalam memanajemen proses pembelajaran saya terapkan bebrapa kebijakan yang harus di taati oleh anak didik dan juga saya. Yang mana kebijakan tersebut saya buat bersama-sama meraka dan sama-sama kiata lakukan, sementara yang melanggar tentunya akan mendapatkan sanksi sesuai kesepakatan bersama. Contohnya peraturan tidak diperbolehkannya mainan HP ketika pembelajaran berlangsung, tidak boleh ribur dan menganggu teman yang sedang belajar, kemudian saya juga member kebijakan untuk tiap harinya mereka menyisihkan uang sakunya untuk ditabung, dan merekapun cukup antusias dalam hal ini.
Selain apa-apa yang telah saya paprkan diatas, yang tidak kalah pentingnya hal yang dapat menunjang keberhasilan anak didik dalam belajar adalah hubungan baik diantara mereka saya. Karena keakrapan akan sangat berguna dalam proses pembelajaran, namu tentunya keakrapan tersebut harus berbatas dalam artinya harus memilki batasan kewajaran antara seorang pengajar dengan yang diajar, hal tersebut yang tidak boleh kita lakukan. Hubungan baik yang telah terjalin diantara saya dengan anak didik cukup harmonis, saya dan mereka sudah seperti kakak adik, mereka sering main kerumah saya, mereka sering cirhat sama saya, dan kamipun sering menghabiskan waktu bersama, seperti jalan-jalan ke pasar tiban dan sebagainya. Dan moment-moment seperti itu menurut saya sangat berharga dan jarang kita dapatkan.
Ditulis Oleh : Unknown ~ Komunitas Blogger Pekalongan
Sobat sedang membaca artikel tentang PENGALAMAN MENGAJAR. Karena Adminnya Baik hati dan tidak sombong, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya